Kita sering lupa jasa Ibu …
“Kasih Ibu kepada beta, Tak terhingga sepanjang masa, Hanya member, Tak harap kembali, Bagai sang surya menyinari dunia”.
Sebuah lagu
yang sering kita lantunkan ketika masih kecil, berulang-ulang diajarkan
oleh guru kita, tanpa kita mengenal makna sebenarnya. Ketika sudah
dewasa, kita mulai mendengar lagu-lagu cinta kepada kekasih dari
berbagai band terkenal, lagu-lagu cinta semu yang tak sekuat cinta kita
kepada ibu yang diperdengarkan sewaktu masih kecil dulu. Sungguh ironis
sekali saat kita beranjak dewasa, ketika bakti kita sangat diperlukan
ibunda yang mulai tua, kita justru mulai melupakan nilai-nilai kasih
saying kepadanya.
Sebagai
seorang anak, seringkali kita melupakan semua jasa yang pernah ibu
berikan kepada kita. Walaupun seorang ibu itu telah melahirkan,
membesarkan, merawat dan mendidik putranya dengan penuh harapan kelak ia
akan menjadi anak yang sholeh/sholikkah, yang bisa membuat bangga
dirinya, tidak pernah sekalipun ia merasa terbebabi menjalani itu
semua.
Sebaliknya,
seorang anak yang secara kodrati telah lahir dari rahim ibunya, dan
mempunyai kewajiban berbakti dengan segudang hutang budi kepada ibunya,
acapkali melupakan segala hal yang pernah ibu berikan kepadanya.
Mungkin
seorang anak belum bisa menghargai jasa seorang ibu, hingga ia akan
kelak menjadi orang tua. Ingatkah kita ketika tengah malam ibu dalam
tidur nyenyaknya setelah seharian menjaga kita terbangun karena tangis
nakal kita? Dengan tangan lembutnya kita dibelai, dengan kasih sayangnya
kita ditimang, meskipun kantuk berat dan rasa letih sedang ia hadapi.
Meskipun kita
ingat dan bisa membayangkan masa itu, tetapi tidak sedikit dari kita
yang mengabaikan besarnya kasih seorang ibu. Kita sering lupa betapa
besarnya tenaga, pikiran dan perasaan yang ia korbankan unutk kita.
Ibu
mengorbankan tenaga bagi kita sepanjang hari, 24 jam penuh tanpa pernah
mengeluh. Sulit dibayangkan bisa mencari baby siter semahal apapun
membayarnya, tetapi tidak sekuat penjagaan seorang ibu.
Namun, seorang
ibu tanpa dibayar sepeserpun rela dengan senang hati memberikan segala
apa yang kita minta. Seorang ibu bisa saja mengorbankan segalanya demi
mewujudkan keinginan buah hatinya. Berapapun besarnya materi yang ia
peras dari keringtanya akan ia kejar hanya untuk buah hatinya agar ia
tidak menangis.
Apakah kita telah melupakan fakta-fakta bahwa bertahun-tahun ibu telah menjaga Kita?
“Coba Renungkanlah……!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar