Sabtu, 15 Oktober 2011

Renungan Untukmu, Duhai Buah Hatiku

Kita sering lupa jasa Ibu …

“Kasih Ibu kepada beta, Tak terhingga sepanjang masa, Hanya member, Tak harap kembali, Bagai sang surya menyinari dunia”.

Sebuah lagu yang sering kita lantunkan ketika masih kecil, berulang-ulang diajarkan oleh guru kita, tanpa kita mengenal makna sebenarnya. Ketika sudah dewasa, kita mulai mendengar lagu-lagu cinta kepada kekasih dari berbagai band terkenal, lagu-lagu cinta semu yang tak sekuat cinta kita kepada ibu yang diperdengarkan sewaktu masih kecil dulu. Sungguh ironis sekali saat kita beranjak dewasa, ketika bakti kita sangat diperlukan ibunda yang mulai tua, kita justru mulai melupakan nilai-nilai kasih saying kepadanya.

Sebagai seorang anak, seringkali kita melupakan semua jasa yang pernah ibu berikan kepada kita. Walaupun seorang ibu itu telah melahirkan, membesarkan, merawat dan mendidik putranya dengan penuh harapan kelak ia akan menjadi anak yang sholeh/sholikkah, yang bisa membuat bangga dirinya, tidak pernah sekalipun ia merasa terbebabi menjalani itu semua. 

Sebaliknya, seorang anak yang secara kodrati telah lahir dari rahim ibunya, dan mempunyai kewajiban berbakti dengan segudang hutang budi kepada ibunya, acapkali melupakan segala hal yang pernah ibu berikan kepadanya.

Mungkin seorang anak belum bisa menghargai jasa seorang ibu, hingga ia akan kelak menjadi orang tua. Ingatkah kita ketika tengah malam ibu dalam tidur nyenyaknya setelah seharian menjaga kita terbangun karena tangis nakal kita? Dengan tangan lembutnya kita dibelai, dengan kasih sayangnya kita ditimang, meskipun kantuk berat dan rasa letih sedang ia hadapi. 

Meskipun kita ingat dan bisa membayangkan masa itu, tetapi tidak sedikit dari kita yang mengabaikan besarnya kasih seorang ibu. Kita sering lupa betapa besarnya tenaga, pikiran dan perasaan yang ia korbankan unutk kita.

Ibu mengorbankan tenaga bagi kita sepanjang hari, 24 jam penuh tanpa pernah mengeluh. Sulit dibayangkan bisa mencari baby siter semahal apapun membayarnya, tetapi tidak sekuat penjagaan seorang ibu. 

Namun, seorang ibu tanpa dibayar sepeserpun rela dengan senang hati memberikan segala apa yang kita minta. Seorang ibu bisa saja mengorbankan segalanya demi mewujudkan keinginan buah hatinya. Berapapun besarnya materi yang ia peras dari keringtanya akan ia kejar hanya untuk buah hatinya agar ia tidak menangis.

Apakah kita telah melupakan fakta-fakta bahwa bertahun-tahun ibu telah menjaga Kita?
“Coba Renungkanlah……!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar